Apakar Oral Sex itu aman ?

Oral seks melibatkan memberi atau menerima stimulasi oral (menghisap atau menjilat) ke alat kelamin. Fellatio (juga dikenal sebagai 'blow job') adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seks oral yang diberikan kepada seorang pria, cunnilingus adalah istilah yang menggambarkan seks oral yang diberikan kepada seorang wanita, dan anilingus adalah kontak oral-anal.


Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa oral seks dipraktekkan oleh laki-laki yang aktif secara seksual dan wanita dari segala usia. Ini adalah praktek yang sangat umum dan dapat dilakukan sendiri, atau sebelum atau setelah hubungan seksual.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa oral seks belum tentu seks yang aman. Baik memberi dan menerima seks oral dapat menyebabkan penularan infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual.

HIV dapat menimbulkan risiko kecil untuk kedua pasangan, baik pemberi rangsangan oral aktif ataupun yangreseptif, orang yang menerima stimulasi oral.

Penularan HIV positif pasangan reseptif HIV aktif negatif dapat terjadi ketika pasangan seksual aktif mendapatkan cairan (air mani atau cairan vagina) atau darah (dari haid atau luka di suatu tempat di daerah genital atau anal) ke luka, sakit, ulkus atau bidang peradangan di suatu tempat di mulut atau tenggorokan. Lapisan-lapisan dari mulut dan tenggorokan yang sangat tahan terhadap infeksi virus seperti HIV, sehingga infeksi tidak mungkin didapatkan jika mereka sehat.

Penularan dari HIV positif pasangan aktif untuk pasangan HIV negatif reseptif umumnya diyakini kurang umum. Hal ini karena HIV biasanya hanya ada di air liur di tingkat yang sangat rendah yang tidak cukup untuk menyebabkan infeksi. Satu-satunya risiko dalam skenario ini akan berasal dari luka perdarahan atau gusi di mulut orang HIV positif atau di bibir mereka, yang dapat mentransfer darah ke selaput lendir alat kelamin orang lain atau anus, atau ke setiap luka atau luka mereka mungkin.