Survei bertajuk "Sexual and Reproductive Health and Rights Gaps among Indigenous People" yang difokuskan pada tujuh desa di negara Islamabad Capital Territory - Bari, Baroha, Golra Sharif, Saidpur, Malpur, Karlot dan Shahdra dan mengungkapkan bahwa mereka sangat kekurangan fasilitas kesehatan dasar.
Survei dibagi pada lokakarya kesehatan reproduksi dan seksual di gedung pertemuan Penguatan Demokrasi Melalui Pengembangan Parlementer.
Temuan mengungkapkan bahwa gadis-gadis kecil di daerah ini secara teratur mengalami pelecehan, membuat hamil di luar nikah, dan tidak dibawa ke klinik untuk check-up. Tingginya tingkat kekerasan terhadap anak dilaporkan sekitar tempat suci Bari Imam. Orang setempat mengatakan bahwa perempuan pengungsi dari berbagai bagian bekerja sebagai pelacur sekitar desa-desa.
Selain itu, pria mengaku bahwa itu adalah dianggap sebagai tabu untuk mengungkapkannya bahwa mereka membawa penyakit seksual menular, sikap ini menempatkan kehidupan banyak orang disana, termasuk anak-anak dalam bahaya.
Laporan itu mengungkapkan kekurangan klinik kesehatan dan rumah sakit di tujuh desa yang disurvei. Dalam Golra Sharif, hanya ada satu rumah sakit dan beberapa klinik swasta di daerah sejauh enam sampai 10 km.
Saidpur memiliki dua klinik swasta di wilayah enam sampai 10 km.
Bari Imam memiliki beberapa klinik dalam tujuh sampai 15 km dari daerah.
Malpur tidak memiliki pusat kesehatan atau bahkan toko medis di daerah yang membentang antara 16 sampai 20 km.
Demikian pula, Karlot, Shahdara dan Baroha tidak memiliki rumah sakit di area 16 sampai 20km, 2km dan 20-23km masing-masing.
Di semua daerah, tidak ada rumah sakit yang memberikan pelayanan yang membuka 24 jam sehari.
Lubna Dahar, seorang petugas survey di DAMAAN Development Organization, mengatakan, "tabu sosial di Pakistan adalah salah satu alasan utama di balik komplikasi pada kesehatan seksual dan reproduksi."
Norma-norma sosial melarang gadis yang belum menikah untuk berbicara tentang kesehatan seksual.
Survei dibagi pada lokakarya kesehatan reproduksi dan seksual di gedung pertemuan Penguatan Demokrasi Melalui Pengembangan Parlementer.
Temuan mengungkapkan bahwa gadis-gadis kecil di daerah ini secara teratur mengalami pelecehan, membuat hamil di luar nikah, dan tidak dibawa ke klinik untuk check-up. Tingginya tingkat kekerasan terhadap anak dilaporkan sekitar tempat suci Bari Imam. Orang setempat mengatakan bahwa perempuan pengungsi dari berbagai bagian bekerja sebagai pelacur sekitar desa-desa.
Selain itu, pria mengaku bahwa itu adalah dianggap sebagai tabu untuk mengungkapkannya bahwa mereka membawa penyakit seksual menular, sikap ini menempatkan kehidupan banyak orang disana, termasuk anak-anak dalam bahaya.
Laporan itu mengungkapkan kekurangan klinik kesehatan dan rumah sakit di tujuh desa yang disurvei. Dalam Golra Sharif, hanya ada satu rumah sakit dan beberapa klinik swasta di daerah sejauh enam sampai 10 km.
Saidpur memiliki dua klinik swasta di wilayah enam sampai 10 km.
Bari Imam memiliki beberapa klinik dalam tujuh sampai 15 km dari daerah.
Malpur tidak memiliki pusat kesehatan atau bahkan toko medis di daerah yang membentang antara 16 sampai 20 km.
Demikian pula, Karlot, Shahdara dan Baroha tidak memiliki rumah sakit di area 16 sampai 20km, 2km dan 20-23km masing-masing.
Di semua daerah, tidak ada rumah sakit yang memberikan pelayanan yang membuka 24 jam sehari.
Lubna Dahar, seorang petugas survey di DAMAAN Development Organization, mengatakan, "tabu sosial di Pakistan adalah salah satu alasan utama di balik komplikasi pada kesehatan seksual dan reproduksi."
Norma-norma sosial melarang gadis yang belum menikah untuk berbicara tentang kesehatan seksual.
Said
Vimax Izon Asli Produk Herbal Alami Sebagai Obat Pembesar Penis / Obat Pembesar Alat Vital Alami Terbaik No.1 Juga Berkhasiat Untuk Mengatasi Problem Seksualitas Pada Pria, Terutama Dalam Memperbesar Ukuran Penis / Alat Vital Dan Ketahanan Saat Berhubungan Intim Agar Lebih Tahan Lama Serta Kesehatan Seksual. Obat Vimax Izon Asli Canada Terbuat 100% Bahan Herbal Alami, Jadi Aman Tanpa Efek Samping